Jakarta,sang pencerah(14/05/2021) --- Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar wa lilallahilham

Takbir berkumandang sejak matahari terbenam di akhir 30 Ramadhan menandakan kemenangan umat Islam dalam melawan hawa nafsu dengan berpuasa.

Hari raya Idul Fitri tahun ini adalah tahun kedua dalam masa pandemik covid 19 umat Islam Indonesia di berikan ujian, bahkan pemerintah dengan satgas covid nya menerapkan tindakan tegas melarang mudik lebaran sebagai tindakan pencegahan kenaikan angka terpaparnya oarang positip Corona, walau sebagian masyarakat mencuri start di awal larangan bahkan saat menjelang malam takbiran ribuan pemudik motor menjebol benteng penyekatan petugas satuan tugas di Kedung Waringin kabupaten Bekasi.

Sang pencerah, memandang semua peristiwa / kejadian tak lepas dari takdir Allah SWT, sebagaimana firmannya dalam QS. Al-Baqarah ayat 155 - 157:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأَمْوَالِ وَالأَنْفُسِ وَالثَّـمَرَاتِ ؛ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ . الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ . أُوْلـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ، وَأُوْلئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ .

Artinya: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang kembali kepada-Nya. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Kemudian dalam QS. Al Baqarah ayat 153 sebelumnya difirmankan:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

artinya "hai orang orang yang beriman jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta dengan orang orang yang sabar".

Mengutip Ensiklopedi Tasawuf Imam Ghazali karya Luqman Junaedi, sabar memiliki arti yang cukup luas. Sabar tidak hanya dilakukan ketika seseorang tertimpa musibah. Tetapi, apa pun pekerjaan yang dilakukan dan diterima harus dibarengi dengan sikap sabar.  Menurut Ibnu Taimiyah mengatakan sabar dalam menghadapi musibah merupakan sikap sabar yang paling mendominasi. Jika seseorang memiliki stres, risih, resah, dan susah maka sebaik-baiknya senjata adalah bersabar.

Pandemik Covid-19, telah memaksa manusia untuk mencari solusi dari permasalahan mendunia ini, mulai dari mencari obat penangkal virusnya berupa Vaksin sampai kepada kebijakan pemerintah dari masing masing negera di dunia agar warganegaranya tidak terjangkit corona.

Demikian pula makna idul Fitri yang di indonesia diistilahkan Lebaran, diikuti tradisi pulang kampung atau mudik sebagai tafsiran untuk bersilahturahmi kepada orangtua / saudara  atau ke tanah kelahirannya, karena pada dasarnya manusia memerlukan memory masa lalu untuk membangkitkan kembali semangat kehidupan setelah bertemu kepada orang orang terdekat dan menguatkan tali kekeluargaan.

Dalam kondisi pandemik, sangat dilematis antara mudik bertemu tatap muka dengan segala perjuangannya atau tidak mudik dengan segala kesedihannya. Corona sudah banyak mengajarkan kepada manusia banyak hal, salah satunya adalah  solusi bertatap muka tanpa bertemu langsung yaitu dengan tatap muka secara Virtual melalui media teknologi informatika yaitu Internet. Selama hampir 2 tahun seluruh masyarakat dipaksa belajar untuk menggunakan teknolgi tersebut seperti Google Meet atau Zoom.

Allah SWT  telah mengingatkan bahwa di balik kesulitan itu pasti ada kemudahan, hanya saja  perlu berpikir dan berusaha sebagai ikhtiar manusia sebagai ciptaan paling sempurna yang diberikan akal dan pikiran. Sebagaimana terjemahan Q.S. Al Insyirah ayat 5-6 :

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan(5), sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6)."

Sayangnya masyarakat di Indonesia belum semuanya terlayani dengan teknologi Internet dengan media /alat handphone / laptop yang cukup canggih. Hanya masyarakat yang berada di kota kota besar saja yang tidak berlebaran di kampung halaman atau sanak keluarganya yang di kampung halaman "melek" teknologi dan terakses layanan internet dapat melakukan silahturahmi lebaran secara virtual.

Lebaran secara virtual sedikit banyak menghilangkan kerinduan akan bertemua dengan orangtua, saudara, handai taulan yang di masa depan perlahan lahan generasi Z akan banyak melakukan hal tersebut. 

Bagi sang pencerah makna terdalam dari Idul Fitri adalah ucapan yang selalu disampaikan " taqballahu minna wa minkum, Ja'alanallahu minal aidin wal faizin" yang artinya semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian , semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang kembali fitrah dan orang yang mendapat kemenangan,

Silaturahmi Idul Fitri/Lebaran dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, gunakan media apa saja yang baik tanpa harus mengambil resiko terpapar Covid-19 bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain, bahwa Virus Corona-19 adalah nyata dan ada. Mari kita berdoa agar Allah segera memusnahkan virus ini dan mengangkat wabah penyakit ini.

Wallahu a’lam bi as-showab (hanya Allah yang tahu kebenarannya)./ SEF